Äntligen!
Akhirnya terbit juga. Novel perdana saya yang berjudul Circle Route. Rasanya seperti melahirkan anak ketiga. Haha. Tersedia di toko buku di Indonesia pada April 2019. Tapi bisa pre order mulai dari sekarang melalui Genius Publisher dengan alamat berikut:
IG: GeniusReads
WA: +62819889789
📬: Jl Cempaka Putih Barat 26 No 40A, Jakarta Barat, Indonesia
Dapatkan potongan harga Rp. 10.000, diskon 10% untuk pembelian di hari Jumat dan bonus pembatas buku untuk 100 pemesan pertama.
Psst. Cek dulu sinopsisnya di bawah ini 🙂 :
Tidak ada yang tahu persis siapa jodoh yang telah diciptakan Tuhan. Jodoh tidak pernah membawa papan nama. Tidak membawa petunjuk. Dan kita dipaksa untuk terus menebak-nebak manakah dari sekian orang yang kita temui yang merupakan jodoh kita.
Itulah yang membuat perjalanan mencari jodoh selalu mendebarkan. Membuat kita terus mencari tahu. Meski kadang harus menempuh jalan yang terjal, memutar dan bahkan berliku.
Dan, keingintahuan atas jodoh jugalah yang membuat Bening menjalin hubungan dengan Jembar, lelaki beristri yang akan segera dikaruniai anak. Tanpa memedulikan nasehat Banyu, seorang sahabat yang diam-diam mencintainya. Namun, hubungan tersebut kandas setelah Bening bertemu Sukma, istri Jembar. Bening pun sadar, Jembar bukanlah jodohnya.
Lambat laun, Bening pun jatuh hati pada Banyu. Karena laki-laki itu selalu ada untuknya. Selalu mendengarkan semua ceritanya. Menyembuhkan patah hatinya. Tapi saat dia menyampaikan perasaannya itu, Banyu justru pergi ke Perth, Australia Barat, tanpa penjelasan apapun, meninggalkan Bening yang makin kebingungan dengan jodohnya.
Bening pun memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya yang sekarang. Menyepi di sebuah desa bernama Kewuru di tenggara Yogyakarta dan menekuni passionnya: menulis novel. Di rumah keluarga desa yang sederhana, dia menuliskan kisahnya dengan Banyu dalam sebuah novel. Berharap bahwa novel itu bisa membawanya bertemu Banyu suatu saat nanti. Entah bagaimana.
Namun, ketika menyepi itulah, Bening justru bertemu Bagas, lelaki desa yang mengubah semua pandangannya tentang cinta. Laki-laki yang jelas-jelas menunjukkan ketertarikan padanya dan membuat Bening tidak lagi memimpikan Banyu. Namun, kali ini keraguan melanda Bening. Bagaimana mungkin jodohnya adalah seorang yang baru saja dia kenal?
Dia tak ingin salah lagi. Dia tak ingin terluka lagi.
Bening tak tahu apakah Bagas adalah jodohnya. Atau justru Banyu yang kembali ditemuinya dalam kunjungan singkat di Perth. Satu-satunya hal yang dia tahu hanyalah keyakinan bahwa tak peduli seberapa panjangpun rute yang mesti dia tempuh, seberapa banyakpun pemberhentian yang harus dia singgahi, akan ada pemberhentian yang tidak sementara, yang menggenapi, yang menjadi pemberhentiannya yang terakhir.
Terima kasih dan selamat membaca 🙏🏼😊
Leave a Reply