Tentang Pulang dan Lebaran

Bagi banyak orang, terutama di Indonesia, Lebaran adalah tentang pulang ke kampung halaman. Saat di mana seluruh keluarga berkumpul dan larut dalam hiruk pikuk kebahagiaan usai menuntaskan (setidaknya) 29 hari puasa Ramadan. Lebaran, pulang, rumah dan keluarga, adalah kata-kata yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Saling berkelindan. Saling menyempurnakan.

Sayangnya, Lebaran tahun ini adalah kali ketiga saya tidak pulang. Biasanya, saya, suami dan anak kami merayakan Lebaran di rumah orang tua saya, atau di rumah orang tua suami saya, secara bergantian. Tapi tahun ini, karena kami sedang ngangsu kawruh di belahan bumi utara, maka Lebaran kami rayakan bertiga saja, dan dengan beberapa teman-teman di sini. Meski demikian saya bersyukur, karena tahun ini setidaknya kami bisa merayakan Lebaran secara bersama-sama. Tidak seperti tahun lalu ketika saya dan anak merayakan Lebaran di Indonesia, sementara suami sendirian menjalani Idul Fitri di Swedia. Bagaimanapun, rumah bagi kami adalah ketika kami utuh bersama sebagai keluarga. Home is wherever we are together. 

Lagipula, dalam situasi yang berjarak begini, saya justru bisa merenung, tentang hal-hal yang selama ini saya terima secara taken for granted selama Lebaran dan Ramadan. Mulai dari hal-hal substansial seperti kemudahan dalam beribadah (karena setiap lima ratus meter ada masjid), teman berpuasa yang banyak, juga kajian-kajian agama yang mudah didapatkan, hingga hal-hal yang tampak sepele seperti hari lebaran yang pasti libur nasional, ketupat opor (dan kawan-kawannya) yang langsung tersaji di atas meja, atau kue-kue beraneka rupa yang bisa diperoleh dengan harga diskon bahkan semakin diobral ketika mendekati hari raya.

Waktu lebaran tahun 2011 (atau 2012 saya lupa), kami terpaksa ijin untuk sholat Eid karena lebaran jatuh di hari aktif kuliah. Ramadan tahun ini, kami harus cukup dengan sholat tarawih di rumah karena lokasi masjid yang cukup jauh dan waktu sholat tarawih yang melewati tengah malam (waktu maghrib selama Ramadan kemarin rata-rata pukul 22.00 sehingga sholat tarawih baru dilaksanakan pukul 24.00). Hal-hal semacam ini, tentu jarang atau bahkan tidak pernah kami alami di Indonesia. Belum soal makanan. Demi menghadirkan suasana khas lebaran di Indonesia, kami berusaha memasak makanan-makanan yang jamak dijumpai kala lebaran. Semuanya harus diusahakan. Semuanya harus disediakan sendiri. Tidak bisa lagi tinggal duduk manis dan haha hihi 😀

Ketika merenung itulah, saya semakin meyakini apa yang kerap diulang-ulang oleh para ahli agama. Bahwa lebaran bukan hanya tentang pulang secara geografis, tapi juga pulang dalam artian kembali ke fitrah, kembali ke keadaan suci. Kembali ke kesadaran bahwa barangkali ada banyak hal yang selama ini kita terima begitu saja tanpa rasa syukur, tanpa mengkritisi.

Saat berlebaran di negeri orang seperti sekarang, saya tak merasa perlu membeli baju baru. Saya baru sadar saya tak punya sandal cantik atau sejenisnya di pagi sebelum berangkat ke masjid untuk sholat Eid. Alhasil, saya mengenakan kurta dress sambil bersepatu keds 😀 . Tapi saya merasa cukup dengan itu. Saya justru merasa memiliki kaca mata baru yang memperkaya pengalaman batin kami. 

Meski tentu saja, tetap muncul segurat rasa sedih, terutama ketika menyadari bahwa lagi-lagi, kami hanya bisa melakukan sungkem digital dan mengumbar maaf  di aplikasi pesan instan. Tapi minimal kami sadar, bahwa Lebaran, salah satunya, adalah memang tentang pulang. Tapi ketika pulang menjadi satu hal yang tak bisa diagendakan, setidaknya, kami makin menghargai esensi dasar dari pulang itu sendiri.

img_3480

 

 

 

Akhir kata, saya dan keluarga mengucapkan: taqaballahu minna wa minkum, taqabball ya karim. Selamat Idul Fitri 1438H. Mohon maaf lahir dan batin.

Salam hangat dari kami di Swedia, teiring doa semoga semangat beribadah kita tetap membara, usai opor terakhir disajikan di atas meja. 🙂

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

A WordPress.com Website.

%d bloggers like this: