Lost in Translation (2): Bahasa Indonesia dan Bahasa Swedia

Dalam tulisan ini, saya pernah menyinggung bahwa Bahasa Indonesia dan Bahasa Swedia memiliki beberapa kata yang sama tulisan dan maknanya. Tidak terlalu mengherankan memang, mengingat bahasa Indonesia banyak menyerap kata-kata dari Bahasa Belanda dan Bahasa Portugis, yang tentu saja satu nenek moyang dengan Bahasa Swedia sebagai sesama Indo-European Languages. Bahasa Swedia sendiri merupakan cabang dari Bahasa Jerman (terutama Jerman Utara) yang memiliki setidaknya 10 juta penutur asli di Swedia dan Finlandia. Bahasa ini memiliki kemiripan dengan bahasa Denmark dan Norwegia. Sehingga banyak yang bilang bahwa penduduk dari ketiga negara tersebut bisa saling memahami meskipun berbicara dengan bahasa negara masing-masing.

Saya sendiri tengah berusaha mempelajari bahasa Swedia, baik melalui aplikasi maupun menyerap dari terpaan keseharian. Namun, dasarnya saya memang tidak fokus (haha!), bukannya bertambah kemampuan berbahasa Swedia saya, saya justru iseng membuat daftar kata-kata dalam Bahasa Swedia dan Indonesia yang memiliki kemiripan* dan memasukkannya dalam tiga kategori “relasi.” Berikut adalah hasil keseloan saya:

Pertama, kategori sama tulisan dan maknanya. Kata-kata yang masuk golongan ini antara lain:

Apotek = apotek

Nama-nama bulan dalam kalender Gregorian seperti Januari, Februari, April, Juni, Juli, September, Oktober dan November.

Gratis = gratis

Fakta = fakta

Retur = retur

Rektor = rektor

Kedua, kategori kata yang mirip tulisan dan sama makna. Beberapa diantaranya adalah:

Precis = persis

Ananas = nanas

Akacia = Akasia (nama pohon)

Rabatt = rabat

Kontor = kantor

Salong = salon

Telefon = telepon

Reklam = reklame

Restaurang = restoran

Samma = sama

Dan terakhir, kata-kata yang terdengar atau tertulis sama/mirip, tetapi memiliki makna yang berlainan. Misal “Mars”, dalam Bahasa Swedia, bisa juga merujuk pada bulan Maret sehingga jika membaca atau mendengar kata “Mars”, belum tentu yang dimaksud adalah nama planet. Kata “morse” bukan berarti “sandi” tapi “pagi”. Kata “Inget” berarti “tidak” bukan “tidak lupa”. Kata “Köp” berarti membeli, bukan bagian atas atau kepala surat. Sementara kata “sedan” bukan merujuk pada jenis mobil melainkan berarti “sejak”. Dan böcker, meskipun terdengar seperti sebutan untuk aktivitas buang hajat dalam Bahasa Indonesia tidak baku (bahasa prokem), sesungguhnya memiliki arti “buku-buku” dalam Bahasa Swedia. Jadi, kalau ada tulisan “gratis bocker” di perpustakaan Swedia, tolong jangan buru-buru mengartikan sebagai … ah sudahlah. 😀


*Daftar kata-kata ini akan terus ditambah apabila saya menemukan kata-kata baru yang sesuai dengan kategori. Atau kalau ada yang mau menambahkan, silahkan meninggalkan pesan di kolom komentar. Terima kasih! 🙂

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

A WordPress.com Website.

%d bloggers like this: