*Sedikit cerita mengenai tulisan ini juga bisa ditemukan di blog saya yang lain: Cervo Volante.
Perbukitan selatan yang saya maksud disini adalah Gunung Kidul. Kampung halaman saya. Dalam beberapa kali eksplorasi dan rekreasi, saya menemukan banyak sekali potensi yang sesungguhnya dipunyai oleh perbukitan kapur itu. Sejumlah sungai bawah tanah, beraneka goa, dan tentu saja pantai-pantai cantik, ada di tempat ini. Sayangnya, tak banyak yang tahu, dan pemerintah daerah sendiri pun, enggan memberi tahu dunia (entah karena alasan apa).
Sebut saja Goa Bribin, yang sayangnya agak rusak sejak gempa pada Mei 2006 lalu (dan belum juga diperbaiki). Goa ini menawarkan kecantikan tersendiri dari sebuah wisata alam yang eksotis. Sayangnya, lampu-lampu yang menerangi bagian perut gua, dan jelajah air yang dulu ada, kini sudah tidak diberdayakan lagi. Akibatnya, pengunjungnya makin lama makin sedikit–untuk tidak menyebut tidak ada sama sekali.
Berikutnya adalah Gelaran, yang merupakan sungai bawah tanah dengan pemandangan alam khas. Sungai tersebut mempunyai aliran yang menembus bukit dan muncul lagi di sisi lain bukit tersebut. Mendaki bukit tersebut sebentar, Anda akan menemukan monumen yang menjadi penanda bahwa di tempat itu pernah ada markas pejuang Indonesia yang diserang Belanda. Sawah-sawah membentang luas di bawah, ketika Anda sampai di puncak tersebut. Panoramanya hanya bisa dideskripsikan dengan dua kata: luar biasa.
Tak ketinggalan sebuah situs purbakala bernama Sokoliman. Yang terletak tak begitu jauh dari Gelaran. Disitu tersebar beraneka situs-situs peninggalan jaman Megalitikum.
Jadi, jika tiba-tiba ingin menjelma menjadi Si Bolang*, yang berjalan-jalan ke banyak tempat, Anda bisa mencoba beberapa tempat ini. Tentu saja masih banyak tempat-tempat lain. Tapi satu hal yang pasti: Gunungkidul tak hanya punya pantai.
…
*acara jalan-jalan ala anak-anak yang ada di salah satu stasiun televisi swasta
Leave a Reply