One Act Worth a Thousand Words

Barangkali, kita tidak bisa mengubah dunia menjadi lebih baik,

Tapi kita bisa membuatnya tidak bertambah buruk

Aku percaya bahwa setiap kita bisa berperan dalam “usaha” memperbaiki dunia, mengembalikan kenyamanan atas bumi yang kita tinggali.

Suhu udara yang tak menentu, cuaca yang makin susah diperkirakan, kiranya sudah lebih dari cukup untuk menegaskan bahwa, bagaimanapun, kita harus melakukan sesuatu.

Dan sesuatu itu, tidak harus selalu berupa hal-hal besar dan sensasional, tapi cukuplah dengan hal-hal kecil yang kita lakukan dalam keseharian.

Tak perlulah kita berteriak-teriak dan membawa spanduk atau papan pengumuman “Selamatkan Bumi” kemana-mana, tapi perbuatan nyata kita sendiri nol besar. Yang perlu kita lakukan hanyalah membiasakan langkah-langkah sederhana, yang sebenarnya (juga) tidak menguras terlalu banyak tenaga.

Misal, kita bisa memulai dengan memilih untuk menyimpan sampah dalam tas ketika tidak menemukan satupun tempat sampah di tempat kita menyampah, lalu membuangnya ketika sudah sampai di rumah.

Kita bisa menolak untuk menggunakan plastik ketika membeli barang yang tidak terlalu banyak.

Atau, kita bisa juga tidak mencetak lembar transaksi di ATM kalau tidak benar-benar membutuhkan bukti transfer dan semacamnya.

Sederhana, tapi yakinlah, bahwa tindakan-tindakan sepele itu bisa menghasilkan hasil yang besar, dan setidaknya bisa “memagari” bumi ini dari ketidaknyamanan yang lebih besar.

Jadi, jangan merasa hebat dengan berbicara terlalu banyak. Tutup saja mulutmu dan lakukan apa yang memang perlu dilakukan. Kalau perlu, tanpa orang lain harus tahu.

Seperti pepatah lama: “Diam adalah emas..”

Advertisement

3 responses to “One Act Worth a Thousand Words”

  1. nha, untuk hal ini aku setuju. diam dari teriakteriak memang bagus juga.
    tapi bukan diam dalam tulisan kan hay?;)

    ah, jadi tersentil sama hayu. mengingat aku masih suka pakai bendabenda yang tak berguna..
    mulai dari sekarang ah….
    hehe

  2. hehehehe, kalau yang perlu dikeluarin, secara oral maupun literal, ya keluarin aja..
    yang penting kan konsisten sama yang diomong kan Win
    ^_^

  3. Cukup banyak orang di luar sana yang mempunyai kegelisahan yang sama, yu. Termasuk Dee – Dewi Lestari yang sedang proses menyusun bukunya Berubah dari Rumah (visit http://www.berubahdarirumah.blogspot.com/).

    Yuks, kita berandai-andai dengan post komen di blog Dee. Selain melakukan yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan lingkungan, bumi kita. Semoga membawa angin perubahan.

    *Huh, ternyata cara kita mengolah sampah selama ini adalah cara yang dilakukan orang Eropa abad 18. Ketinggalan banget…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

A WordPress.com Website.

%d bloggers like this: