Antologi Maksa

Beberapa waktu yang lalu, aku mengumpulkan tulisan-tulisan karya Puthut EA. Hampir semuanya berhasil kukumpulkan. Hanya dua yang sengaja tak kubeli: Bunda (karena diadaptasi dari sinetron) dan sebuah biografi yang kurang kukenal. Aku memang menyukai tulisan-tulisan Puthut EA, meskipun dia selalu tampak terluka dalam setiap tulisannya ^_^.

Dari judul-judul karya Puthut EA tersebut, aku merangkum dan menjadikannya sebuah karya yang lain, yang tentunya tak bermaksud menyaingi si penulis asli. Kutambahi dan kukurangi disana-sini.

Beruntung, waktu aku mengabarkannya pada Puthut EA, dia juga tidak keberatan. Jadi sekalian ku publish disini. Kata-kata yang kucetak tebal adalah judul karya-karya Puthut EA. Kata-kata yang tak dicetak tebal adalah tambahan dariku. Semoga tidak merusak kenikmatan karya asilnya.

Ini tentang aku, dan laki-laki yang kusentuh rambutnya..

Awalnya, ia seperti kisah asing bagiku.

Aku tak tahu siapa dia.

Aku tak mengenalnya.

Tapi dalam hitungan waktu,

Dia menjelma bayang-bayang dalam langkahku.

Aku tak ubahnya perempuan yang menunggu

Meski menunggu apa? jujur, aku tak sepenuhnya tahu

Yang aku tahu,

Setiap kali dia datang

Aku sibuk mencermati seraut wajah dalam genangan

Dan ketika dia pergi

Tanpa kusadari tercipta ruang harapan yang kembali lengang

Kini..

Setelah 24 bulan lebih kami mengelilingi matahari

Semakin tegas bagiku bahwa dia telah banyak membawa surga-surga kecil

juga sedikit serpihan neraka yang untungnya tak mencipta luka

..

Kami tahu..

Cinta (mungkin) tak pernah tepat waktu

Tapi kami tak ingin seperti orang-orang yang bergegas

Yang lupa pada hidupnya

Yang lupa mencermati setapak yang telah dia lalui

Kami tak ingin mengisi hari dengan sarapan pagi penuh dusta

Atau dua tangisan pada satu malam

Kami ingin menjalani kisah kami dengan bahagia

Sebahagia seekor kupu-kupu bersayap gelap

Yang mendapati madu dini harinya yang pertama

Ini memang tentang aku,

dan laki-laki yang kusentuh rambutnya

Seorang laki-laki,

yang padanya..

kusampaikan isyarat cinta yang keras kepala”

Advertisement

6 responses to “Antologi Maksa”

  1. hay, ini cerita buat seseorang yang itu ya hay….;)

  2. Weh puisine sangat prosais.. Hay ‘maksa’ ki artine mekso opo..

  3. Lelaki itu sapa ya? Kayaknya cuma si Senja aja nie yg tau, heheeee…

  4. @cerita senja: ehm, ga tau ya, heheheheh ^_~
    @adrozenahmad: yup, maksude mekso digawe antologi ngono lho mas ;p
    @wendra:hehehehe, si senja sok teu tu.. ;D

  5. weh edan kowe mb hayu!!!
    seumpama aku mas kae aku mesti wes klepek2!!!
    edaann!!!!
    saluut de!!!
    semoga ga cuma sebatas prosa mbak!!!
    ;p

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

A WordPress.com Website.

%d bloggers like this: