Kita dan Hujan

Hujan selalu membawa anganku padamu, mempertebal rinduku, menambah sesak kangenku, baik saat aku dekat, maupun jauh darimu..

Kini, saat hujan jarang sekali menyentuh bumi, bayangmu masih saja hadir mengusik hari, apakah jika hujan turun? aku takkan merasa sesepi ini?

Tanpa hujan, tiba-tiba anganku melambung ke waktu yang dulu, saat rinai gerimis membasahi bunga-bunga tebu, waktu itu, kau menggenggam tanganku dan berujar: “Jadilah tua bersamaku”

Ah, ternyata tanpa hujan pun, anganku tetap terbawa padamu..

djogja, 26 Mei 2008

-Hayu-

Advertisement

6 responses to “Kita dan Hujan”

  1. dan mendung pun membawa rindu yang purba

  2. habis hujan hujanan ya kemaren ?

    awas masuk angin lho…

  3. kangen memang kangen. orang yang masih punya rasa kangen berarti masih punya hidup. ada harapan …. masih semangat…. baik hujan maupun panas kadang membuat kangen dan sebel. selamat berkangen ria salam kangen juga dan salam kenal. sukses selalu good lucky.

  4. @ceritasenja: rindu yag purba? hmm, menarik
    @abdee:iya, kang, sudah siap anti masuk angin kok ;p
    @ekapratiwi: hai..hai..salam kenal juga, amin..

  5. Disini masih panas ngenthak-enthak neng, ujan cuman 15 menit jam 2 pagi tadi 🙂 lg kangen gerimis Jogja nih

  6. hahahaha, disini juga sumuk bgt kok mas
    cuman gerimisnya sering
    jd lumayan bisa ngurangin gerah
    jogja emang never ending ko
    (halah)
    ^_^

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

A WordPress.com Website.

%d bloggers like this: